Kuningan -(Sbn)SabaraNews.com // Untuk mengatasi adanya kasus DBD yang merebak di hampir diseluruh wilayah Kab Kuningan , Pemerintahan Desa Cengal , Kecamatan Japara melalui kades dan aparatur Desa lainnya gencar melakukan sosialiasi agar kasus DBD tidak masuk ke wilayah desanya.
"Tiga tahun lalu , dua warga kami terjangkit penyakit DBD dan dirawat di rumah sakit. Karena isyu yang berkembang di masyarakat kalau DBD bisa menyebabkan kematian dan penularannya cepat, maka warga jadi panik dan mendesak agar pihak desa melakukan fogging," ungkap Sekdes Cengal Ade Somantri.
"Karena kurangnya pemahaman warga tentang penata laksanaan pencegahan DBD melalui prosedur tindakan Fogging. Maka warga meminta seluruh desa di Fogging. Padahal aturannya cukup dilakukan di lingkungan dimana warga yang menderita DBD itu tinggal. Karena pihak desa yang meminta dilakukan fogging ke pihak dinas kesehatan melalui puskesmas, waktu itu kami diminta biaya sebesar limabelas jutaan untuk fogging di delapan dusun "jelas Ade.
Agar kasus DBD tidak terulang lagi dan membuat repot , maka sejak memasuki musim penghujan lima bulan lalu, aparatur desa disetiap kesempatan, misalnya di aktivitas pengajian ibu-ibu , bahkan pada sambutan saat acara hajatan ( kenduri) , aparatur desa selalu mengedukasi warga soal pencegahan DBD, misalnya dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan, memahami gejala dini apabila mengalami sakit DBD agar cepat mengatisipasi sehingga hal-hal buruk tidak terjadi .
"Alhamdullillah, meskipun sekarang di media massa ramai diberitakan kalau di beberapa desa termasuk desa tetangga banyak yang sakit DBD, di Cengal masih aman, ini berkat kesadaran semua warga untuk bersama- sama menjaga lingkungan, terutama di lingkungan rumahnya masing-masing, " begitu dikatakan Ade.
Dari pengamatan Sabara News, memang disetiap hari Jumat pagi warga cengal bersama aparat desa giat melakukan aktivitas bersih-bersih lingkungan.
( WIDA SABARA )